Dumai – Laut Dumai bukan hanya gerbang perdagangan internasional, tetapi juga rawan dijadikan jalur masuk sindikat narkotika. Menyadari ancaman itu, TNI Angkatan Laut menegaskan komitmennya untuk memperkuat pengamanan pesisir sebagai benteng pertahanan negara dari penyelundupan narkoba.

Komitmen tersebut ditegaskan dalam Workshop Tematik Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang digelar BNN Kota Dumai di Ruang Rapat Wan Dahlan Ibrahim, Rabu (20/8/2025). Hadir sebagai narasumber, Pasintel Lanal Dumai Mayor Laut (E) Sudaryana Qodrio, S.S.T., Han., mewakili Danlanal Dumai Kolonel Laut (P) Abdul Haris, S.E., M.M.D.S.

Dengan tema “Kerentanan Pesisir Dumai Terhadap Penyelundupan dan Peredaran Gelap Narkotika”, workshop ini menyoroti posisi strategis Dumai yang berbatasan langsung dengan jalur pelayaran internasional.

Mayor Sudaryana menjelaskan bahwa jaringan narkotika internasional kerap memanfaatkan jalur laut sebagai pintu masuk ke Indonesia. Karena itu, TNI AL melalui Lanal Dumai meningkatkan patroli laut, memperketat pengawasan pesisir, dan menggelar operasi bersama instansi lain.

“Laut adalah pintu gerbang bangsa. Kami berdiri di garis depan untuk menutup setiap celah masuknya narkotika maupun kegiatan ilegal lain yang bisa merusak generasi muda,” tegasnya.

Suasana workshop berlangsung hangat dengan diskusi interaktif. Seluruh peserta menekankan bahwa keberhasilan P4GN tidak bisa dicapai sendirian. Sinergi lintas sektor menjadi kunci, dan TNI AL berperan penting sebagai pilar utama pengamanan laut dan pesisir.

(Lanal Dumai)