Dumai – Laut Dumai kembali menjadi saksi ketegasan TNI Angkatan Laut. Kamis malam, 5 Juni 2025, upaya penyelundupan sabu seberat 48,54 kilogram senilai Rp72,8 miliar berhasil digagalkan oleh Tim Gabungan Lanal Dumai.

Aksi tersebut bukan hanya menyelamatkan negara dari kerugian, tapi juga menyelamatkan lebih dari 240 ribu jiwa dari bahaya narkotika.

Konferensi pers digelar Selasa (10/6) di Gedung Serba Guna Wijaya Kusuma, Mako Lanal Dumai. Komandan Lanal Dumai, Kolonel Laut (P) Abdul Haris, S.E., M.M.D.S., membeberkan kronologi aksi pengejaran dramatis yang berujung pada penemuan dua ransel hitam berisi sabu di sekitar Perairan Kuala Parit Paman, Dumai Timur.

“Ini semua berkat informasi intelijen yang akurat dan kerja sama tim yang solid. Tim laut dan tim darat bergerak cepat dan terkoordinasi. Mereka berhasil mendeteksi dan menghentikan laju speed boat yang dicurigai membawa muatan terlarang,” jelas Abdul Haris.

Pengujian barang bukti menggunakan Narkotest membuktikan bahwa seluruh isi tas adalah narkotika jenis sabu. Berat totalnya 48,54 kilogram—jumlah yang cukup untuk merusak kehidupan ratusan ribu orang.

Aksi ini menjadi bukti nyata komitmen TNI AL dalam mendukung program prioritas nasional. Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, bahkan menekankan pentingnya peningkatan patroli dan penindakan di wilayah perairan Indonesia sebagai bagian dari implementasi Asta Cita ke-7 Presiden RI: Pemberantasan Peredaran Narkoba.

Sementara itu, Komandan Lantamal I, Brigjen TNI (Mar) Jasiman Purba, S.E., CHRMP., menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan ini.

Ia menegaskan pihaknya akan terus memperketat pengawasan dan meningkatkan kesiapsiagaan guna menutup setiap celah penyelundupan di wilayah kerja Lantamal I.

Hingga kini, para pelaku masih dalam pengejaran. Namun satu hal pasti: bagi para penyelundup, laut Indonesia bukan tempat yang aman. TNI AL siap siaga, siang dan malam.

(Dispen Lantamal I)