Makassar – Di tengah kesederhanaan acara syukuran, semangat prajurit Skadron Udara 5 terlihat membara. Jumat (23/5/2025), Hanggar Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin menjadi saksi peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 satuan elit TNI AU yang selama puluhan tahun menjadi garda udara dalam menjaga kedaulatan bangsa.

Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., hadir langsung memimpin jalannya peringatan. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa usia ke-72 bukan sekadar angka, tetapi simbol dedikasi, keberanian, dan pengabdian panjang Skadron Udara 5.

“Selamat ulang tahun ke-72 untuk Skadron Udara 5. Ini bukan hanya seremoni, tapi momentum untuk merefleksikan jejak pengabdian dalam setiap misi penting yang dijalankan demi menjaga langit Indonesia,” ujarnya.

Marsma Arifaini menyoroti betapa pentingnya peran skadron yang bermarkas di Makassar ini, terutama dalam operasi pengintaian dan patroli udara di wilayah strategis Indonesia bagian timur.

Ia menyebut Skadron Udara 5 sebagai ‘mata elang’ yang terus mengawasi batas udara nasional dari potensi ancaman pelanggaran.

“Letak geografis kita sangat strategis, tapi juga rawan. Skadron Udara 5 menjadi kekuatan yang tak pernah tidur, menjaga langit dari Sabang sampai Merauke,” tegasnya.

Tak hanya seremonial, peringatan ini juga dirangkai dengan kegiatan sosial sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.

Sebelumnya, personel Skadron Udara 5 telah membagikan paket sembako ke panti asuhan di Makassar dan Maros, melakukan tabur bunga di Pelabuhan Pelindo, serta berziarah ke Taman Makam Pahlawan Panaikang.

Yang tak kalah menyentuh, personel skadron juga melakukan anjangsana ke rumah mendiang Kolonel Pnb Bambang Sudewo, mantan Danskadron periode 2013–2014, sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pendahulu.

Menutup sambutannya, Marsma Arifaini mengajak seluruh prajurit untuk menjadikan ulang tahun ini sebagai pelecut semangat, bukan hanya untuk mempertahankan prestasi, tapi juga menciptakan capaian baru.

“Teruslah mengukir prestasi. Jaga kehormatan satuan. Berinovasilah tanpa henti. Karena langit Indonesia butuh penjaga yang tak hanya kuat, tapi juga cerdas dan tangguh,” pungkasnya.

(Pen Hassanudin)