Belawan — Aksi tegas kembali ditunjukkan TNI Angkatan Laut dalam menjaga perbatasan laut Indonesia. Kali ini, Tim Gabungan Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Dumai berhasil menggagalkan upaya pengiriman 19 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural ke Malaysia di Perairan Teluk Lecah, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis dini hari (8/5).

Berbekal informasi intelijen terkait aktivitas mencurigakan di wilayah perairan tersebut, Tim F1QR langsung bergerak cepat.

Pengejaran pun dilakukan terhadap sebuah speed boat mencurigakan. Setelah sempat berupaya melarikan diri, kapal berhasil dihentikan dan 19 penumpangnya diamankan. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Aceh, Lombok, dan Lampung.

Tak hanya para calon PMI, dua orang pelaku yang diduga sebagai tekong atau penyelundup manusia juga ditangkap. Keduanya berperan sebagai pengemudi speed boat yang membawa rombongan menuju Malaysia melalui jalur ilegal.

Komandan Lantamal I, Brigjen TNI (Mar) Jasiman Purba, S.E., CHRMP., menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen TNI AL dalam melindungi kedaulatan wilayah laut serta mencegah praktik perdagangan manusia.

“Kami terus perketat pengawasan di seluruh jalur rawan penyelundupan. TNI AL akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang melanggar hukum di laut,” ujar Brigjen Jasiman.

Sebelumnya, pada 5 Mei 2025, TNI AL juga berhasil menggagalkan pengiriman PMI ilegal di wilayah Asahan. Kegiatan pengiriman pekerja secara non-prosedural belakangan ini menunjukkan tren peningkatan, dan TNI AL berkomitmen untuk terus menekan aktivitas tersebut.

Seluruh calon PMI kini diserahkan ke Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Dumai untuk proses pendataan dan pemulangan, sementara dua tersangka akan diproses lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

(Dispen Lantamal I)