Tangerang – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh generasi muda asal Kota Tangerang.

Dua pelajar berbakat, Deswita Maharani Putri dari SMP Negeri 4 Kota Tangerang dan Fabian Aulia Firmansyah dari SMA Negeri 1 Kota Tangerang, resmi terpilih memperkuat Tim Nasional Indonesia pada cabang olahraga Kurash di ajang 3rd Youth Asian Games 2025 yang akan digelar di Manama, Bahrain, 18–20 Oktober 2025 mendatang.

Keduanya menjadi representasi istimewa tidak hanya bagi Kota Tangerang, tetapi juga bagi Provinsi Banten — daerah yang belum banyak melahirkan atlet muda hingga ke ajang multievent bergengsi tingkat Asia.

“Syukur Alhamdulillah, sejak awal kami mempersiapkan atlet muda kami dengan serius. Berbekal pengalaman dari Asian Kurash Championship dan KUSEA Kurash Championship sebelumnya, kami optimistis mereka bisa tampil luar biasa,” ujar Erni Krismiati, Official Tim Kurash Indonesia.

Menurut Erni, cabang Kurash menjadi salah satu cabang yang paling dinanti di Youth Asian Games tahun ini, dan menjadi pertandingan pembuka bersama cabang Pencak Silat.

Ia menambahkan, meski sistem pertandingan menggunakan format gugur yang menantang, target realistis tim Indonesia adalah menembus delapan besar, sebuah capaian yang sudah sangat prestisius untuk atlet muda debutan.

Sementara itu, Subhan Prasandra, Kepala Bidang Binpres PB Ferkushi sekaligus pelatih kepala Tim Kurash Indonesia, menyampaikan bahwa persiapan kedua atlet dilakukan maksimal meski tanpa try out ke luar negeri.

“Deswita dan Fabian dalam kondisi fisik prima dan mental kuat. Mereka berlatih intensif di pusat pelatihan Sukabakti, Kota Tangerang. Dukungan dari Ketua Umum PB FERKUSHI Mayjen (Purn) Hafil Fuddin juga menjadi dorongan besar bagi kami semua,” tutur Subhan.

Namun, di balik semangat tinggi tersebut, Subhan tak menutup mata terhadap tantangan pembinaan di tingkat daerah.

Ia mengungkapkan rasa syukur atas dukungan penuh KONI Kota Tangerang, namun menyayangkan minimnya perhatian dari Pengprov FERKUSHI Banten setelah PON Aceh–Sumut.

“Untuk dua kejuaraan terakhir, termasuk Asian Kurash Championship di Korea dan KUSEA di Lombok, semua biaya atlet asal Banten saya tanggung pribadi. Harusnya, ini jadi tanggung jawab bersama,” ujarnya dengan nada prihatin.

Subhan berharap pemerintah daerah, khususnya Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang, dapat lebih memperhatikan potensi besar para atlet muda Kurash.

Ia menilai, belum masuknya cabang Kurash di Porprov Tangerang Selatan 2026 menjadi tanda bahwa pembinaan di level provinsi masih perlu pembenahan serius.

“Mereka berjuang membawa nama daerah dan bangsa. Sudah sepantasnya mereka mendapat dukungan dan penghargaan yang layak,” tegasnya.

Cabang Kurash sendiri akan mempertandingkan empat kelas, yaitu Putri -52 kg, Putri -70 kg, Putra -65 kg, dan Putra -83 kg.

Pertandingan akan digelar sebelum upacara pembukaan resmi Youth Asian Games, pada 18–20 Oktober di Manama, Bahrain.

Keberangkatan Deswita dan Fabian bukan sekadar misi membawa medali, tetapi juga membawa pesan inspiratif bagi generasi muda Indonesia, bahwa semangat, kerja keras, dan konsistensi dapat menembus batas apa pun.

Keduanya kini menjadi simbol perjuangan atlet muda yang berangkat dari keterbatasan, namun bertekad tinggi mengibarkan Merah Putih di ajang internasional.

Dengan doa dan dukungan masyarakat Indonesia, khususnya warga Kota Tangerang, diharapkan Deswita Maharani Putri dan Fabian Aulia Firmansyah mampu menorehkan hasil terbaik dan mengharumkan nama bangsa.

Lebih jauh lagi, semoga kiprah mereka menjadi momentum kebangkitan Kurash Indonesia, sekaligus mengingatkan bahwa olahraga non-mainstream pun layak mendapat tempat dan perhatian dalam pembangunan prestasi olahraga nasional.