Dari Darat Mengudara, Sinergi TNI Menggema di Langit Iswahjudi

Magetan – Denting mesin jet tempur F-16 dan T-50i Golden Eagle menggema di langit Lanud Iswahjudi, Jumat pagi (11/4/2025). Di balik kokpit, tak hanya para penerbang elite TNI AU, tapi juga dua pucuk pimpinan TNI: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak—terbang bersama Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono dalam misi simbolis yang sarat makna: mengukuhkan sinergi udara dan darat dalam menjaga Ibu Pertiwi.
Dalam momen penuh kehormatan itu, Panglima TNI dan Kasad dianugerahi Wing Kehormatan Penerbang Kelas I TNI AU, sebuah simbol kehormatan dan pengakuan atas dukungan dan peran mereka dalam memperkuat postur pertahanan udara nasional yang terintegrasi.
Penyematan dilakukan langsung oleh Kasau di Shelter Skadron Udara 14, Lanud Iswahjudi, berdasarkan Keputusan Kasau Nomor Kep/303/IX/2024.
Namun lebih dari seremoni, momen ini menjadi penegas bahwa kekuatan pertahanan Indonesia bukan lagi berdiri sendiri-sendiri, melainkan berpadu dalam kesatuan lintas matra yang solid.
“Penerbangan ini bukan sekadar joy flight. Ini simbol sinergi, interoperabilitas, dan kekompakan TNI dalam menjaga langit, laut, dan darat Nusantara,” ujar Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi, Kabidpenum Puspen TNI.
Selama 30 menit, tiga pucuk pimpinan TNI itu mengudara bersama, menembus langit Magetan dalam formasi kehormatan. Sebuah perwujudan nyata dari semangat TNI Prima—profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif—dan sejalan dengan karakter TNI AU Ampuh—adaptif, modern, profesional, unggul, dan humanis.
Penganugerahan Wing Kehormatan ini menjadi pengingat bahwa pertahanan bukan hanya tentang teknologi dan kekuatan senjata, tetapi juga tentang kolaborasi, kepercayaan, dan kepemimpinan yang bersatu demi Indonesia yang tangguh di udara, laut, dan darat.
(Puspen TNI)
