Danlanal Dumai: Kolaborasi dan Kesiapan adalah Kunci Hadapi Ancaman Karhutla

Pekanbaru – Menghadapi potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di tahun 2025, berbagai pihak mulai bergerak.
Salah satunya, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Dumai, Kolonel Laut (P) Abdul Haris, yang turut hadir dalam rapat persiapan koordinasi penanggulangan Karhutla di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Pekanbaru, Senin (24/3/2025).
Rapat ini mempertemukan unsur pemerintah daerah, aparat penegak hukum, serta berbagai organisasi terkait dalam upaya menyusun strategi pencegahan dan penanganan dini terhadap ancaman Karhutla yang kerap terjadi di wilayah Riau.
Dalam pertemuan tersebut, Danlanal Dumai menekankan pentingnya sinergi antarinstansi agar langkah pencegahan lebih efektif.
“Penanggulangan Karhutla bukan hanya tugas satu pihak, tapi tanggung jawab bersama. Koordinasi yang baik akan memastikan respons cepat dan langkah preventif yang lebih terarah,” ujar Kolonel Abdul Haris.
Ia juga menyoroti dampak luas dari Karhutla, mulai dari kerugian ekonomi, gangguan kesehatan, hingga ancaman terhadap keselamatan warga.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk lebih aktif dalam pengawasan dan edukasi kepada masyarakat agar pencegahan dapat dimulai dari tingkat paling bawah.
“Kita butuh data yang akurat tentang wilayah rawan dan potensi pelanggaran agar bisa bertindak lebih cepat dan tepat. Jangan menunggu kebakaran terjadi baru bergerak,” tegasnya.
Rapat ini bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan awal dari langkah konkret dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau yang berpotensi memicu kebakaran lahan.
Dengan koordinasi yang lebih baik, diharapkan setiap elemen dapat mengambil peran aktif, mulai dari pencegahan, pemadaman dini, hingga penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan.
Danlanal Dumai menegaskan bahwa komitmen TNI AL dalam mendukung upaya ini tak hanya sebatas rapat koordinasi, tetapi juga melalui aksi nyata di lapangan.
“Kami siap membantu dengan sumber daya yang ada, baik dalam patroli, pemantauan udara, hingga edukasi kepada masyarakat. Karhutla adalah ancaman serius yang harus kita hadapi bersama,” tutupnya.
Dengan kesiapsiagaan yang lebih matang, diharapkan ancaman Karhutla yang berulang setiap tahun bisa ditekan, sehingga lingkungan tetap terjaga dan masyarakat terlindungi dari dampak buruknya.
(Sumber: Pen Lanal Dumai)
