Jalan Penghubung di Desa Pasegeran Longsor, Warga Takut Jatuh ke Jurang

Banjarnegara – Jalan penghubung Desa Pasegeran, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami longsor yang membahayakan pengguna jalan.
Kondisi ini telah berlangsung selama satu tahun tanpa adanya perbaikan, membuat warga semakin khawatir akan keselamatan mereka.
Longsor yang terjadi di jalan utama Desa Pasegeran ini semakin mengkhawatirkan karena berdampingan langsung dengan tebing curam.
Setiap kali hujan turun, jalan terus terkikis, menyebabkan permukaannya semakin menyempit dan licin. Akibatnya, pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati agar tidak terperosok ke jurang.
Seorang warga yang tidak ingin disebut namanya mengungkapkan keresahannya saat melintas di jalur tersebut.
“Setiap melintas ya harus hati-hati. Jalan yang longsor ini sangat membahayakan, apalagi di sampingnya jurang dan ada rumah warga juga. Kalau tidak segera diperbaiki, takutnya jalan semakin habis dan rumah warga terancam longsor. Kalau dibiarkan, bisa-bisa ada korban,” ujarnya saat ditemui pada Senin (03/03/2025).
Kondisi jalan yang mengkhawatirkan ini telah berulang kali dilaporkan warga kepada pemerintah desa.
Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata untuk memperbaikinya.
Salah satu warga Pasegeran menuturkan bahwa dirinya sudah tiga kali mengadukan masalah ini kepada Kepala Desa, tetapi belum ada respons yang memuaskan.
“Saya sudah tiga kali melaporkan hal ini ke Kepala Desa, tapi belum ada tindakan untuk antisipasi agar tidak terjadi longsor susulan yang bisa mengakibatkan korban jiwa. Apalagi di samping jalan ada rumah warga. Jalan ini juga merupakan akses utama bagi warga Pasegeran untuk mengangkut hasil pertanian,” imbuhnya saat ditemui di lokasi longsor.
Kepala Desa: Sudah Dilaporkan ke Dinas Terkait
Menanggapi keluhan warga, Kepala Desa Pasegeran, Sebel Al Kudrat, mengakui bahwa longsor di wilayahnya memang sudah terjadi sejak satu tahun terakhir.
Ia mengaku telah berupaya mengajukan permohonan perbaikan ke dinas terkait, namun terkendala keterbatasan dana.
“Iya, betul, itu masuknya jalan desa. Saya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk perbaikan, namun karena keterbatasan dana, kami juga sudah menghubungi Dinas Pemukiman. Insyaallah tahun ini akan dikerjakan. Untuk antisipasi, saya sudah menghubungi Kadus Pasegeran agar mencegah longsor susulan, dan untuk sementara waktu mobil bertonase besar sudah dihimbau untuk tidak melewati jalan tersebut,” ujar Kepala Desa saat ditemui di rumahnya pada Senin (03/03/2025).
Dengan kondisi jalan yang terus memburuk, warga Desa Pasegeran berharap pemerintah segera merealisasikan perbaikan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.
Selain menjadi akses utama warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, jalan ini juga krusial bagi petani untuk mengangkut hasil pertanian mereka ke pasar.
Jika perbaikan terus tertunda, risiko longsor susulan dan kemungkinan korban jiwa akan semakin besar.
Oleh karena itu, warga berharap pihak terkait segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki jalan dan memastikan keselamatan masyarakat yang melintas setiap hari.
Pemerintah daerah dan dinas terkait diharapkan dapat segera turun tangan agar kondisi jalan tidak semakin memburuk.
Keselamatan dan kenyamanan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur di daerah rawan bencana seperti Desa Pasegeran.**/Somad
Penulis: Somad
