Jakarta – Pemilik Mobil berinisial SA mengaku kecewa setelah mengetahui sisa cicilan mobil yang seharusnya kurang dari Rp3 juta, tiba-tiba membengkak hingga mencapai Rp28 juta’an.

Permasalahan ini bermula dari proses pengajuan kredit kendaraan di PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) pada sekitar bulan Agustus 2022.

Kasus tersebut bermula ketika SA bersama rekannya, Y, berniat menggadaikan BPKB mobil kepada CNAF.

Keduanya kemudian bertemu dengan seorang marketing bernama Iksan, yang saat itu masih bekerja di CNAF.

Menurut SA, pengajuan kredit atas nama dirinya dan Y ditolak pihak CNAF.

Namun, Iksan kemudian merekomendasikan agar mereka menggunakan data temannya berinisial MF sebagai debitur.

Setelah pengajuan disetujui, SA tetap bertanggung jawab membayar cicilan setiap bulan dengan cara mentransfer dana ke rekening MF.

“Saya rutin bayar cicilan lewat rekening MF, tapi memang kadang sempat telat beberapa kali,” ungkap SA kepada gensa.club, Kamis (6/11/2025).

Menurut SA, ia kini hanya tersisa dua kali cicilan dengan nilai Rp1.281.000 per bulan, sehingga total sisa kewajibannya kurang dari Rp3 juta.

Namun, ia terkejut saat mendapat kabar bahwa untuk melunasi cicilan dan mengambil BPKB mobil, ia harus melunasi total sebesar Rp28 juta.

“Saya kaget banget, kok bisa jadi segitu besar? Padahal tinggal dua kali bayar lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Iksan membenarkan bahwa dirinya dulu bekerja di CNAF, namun menegaskan sudah tidak lagi memiliki hubungan dengan perusahaan tersebut.

“Ooo kalo itu teman saya bang, kan tadinya pakai Y dan SA gak tembus,,” ucap Iksan kepada gensa.club melalui sambungan telepon, Kamis, (06/11/2025).

Iksan juga menegaskan bahwa ia tidak mengetahui perkembangan terkini terkait tunggakan tersebut.

“Gua gak pernah ngurusin lagi, terakhir nunggak 4 bulan, selebihnya gua gak tau itu, kan dia bayar sendiri, dia yang transfer, kita gak ada otak atik bayar angsuran, dia sendiri yang langsung transfer,” tegasnya.

Pada Jumat (7/11/2025), awak media mencoba meminta klarifikasi ke kantor CNAF di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Namun, pihak CNAF belum bisa memberikan keterangan resmi.

Menurut petugas keamanan yang bertugas, pihak berwenang sedang tidak berada di tempat.

Hingga berita ini diterbitkan, MF selaku debitur yang namanya digunakan dalam pengajuan kredit juga belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi wartawan.

Kasus ini menyoroti potensi persoalan hukum dalam penggunaan data pihak ketiga dalam pengajuan pembiayaan kendaraan, serta perlunya transparansi antara pihak kreditur, debitur, dan perantara dalam setiap transaksi pembiayaan.**/Tama

Catatan Redaksi:
Redaksi terus berupaya mengonfirmasi informasi ini kepada pihak PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) dan pihak terkait lainnya untuk memperoleh klarifikasi yang berimbang. Berita ini akan diperbarui segera setelah redaksi menerima tanggapan resmi.