Berita

BATU MARMAR Nilai Hasyim SE Sebagai Figur Pemersatu dan Wajah Politik Inklusif Sumatera Utara

Medan – Barisan Pemersatu Masyarakat Marginal (BATU MARMAR) menilai sosok Hasyim, S.E. sebagai figur politik yang langka di tengah dinamika politik lokal Sumatera Utara. Ketua Koordinator Pusat BATU MARMAR, Lahja, menyebut Hasyim merupakan cerminan dari politik yang berorientasi pada persatuan, keberagaman, dan kemanusiaan.

Menurut Lahja, perjalanan panjang Hasyim — dari kursi DPRD Kota Medan hingga kini duduk di DPRD Provinsi Sumatera Utara — mencerminkan dedikasi seorang politisi yang konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat, tanpa membeda-bedakan latar belakang.

“Beliau bukan hanya Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, tapi simbol keterbukaan dan jembatan bagi semua golongan. Politiknya tidak membangun sekat, tapi menjahit perbedaan,” ujar Lahja dalam keterangannya, Senin (7/10/2025).

Sejak pertama kali terpilih sebagai anggota DPRD Medan pada 2009, Hasyim dikenal memiliki rekam jejak bersih dan kedekatan yang kuat dengan masyarakat akar rumput. Tiga periode pengabdian di legislatif Kota Medan memperkuat reputasinya sebagai politisi yang tidak hanya berbicara di ruang sidang, tetapi juga hadir di tengah warga, terutama kelompok marginal dan masyarakat berpenghasilan rendah.

“Sebagai organisasi yang memperjuangkan hak-hak rakyat kecil, kami melihat ketulusan Hasyim dalam bekerja. Ia tidak berjarak dengan rakyat, tetap rendah hati, dan selalu terbuka mendengar aspirasi. Itu yang membuat beliau diterima luas, bahkan lintas agama dan etnis,” tambah Lahja yang didampingi Sekretaris BATU MARMAR, M. Soleh.

Soleh menuturkan, Hasyim bukan sekadar politisi, melainkan sosok yang aktif menjalin silaturahmi lintas keyakinan dan budaya. Kehadirannya dalam perayaan Idul Fitri, Natal, Imlek, hingga berbagai upacara adat menjadi bukti nyata dari semangat toleransi dan inklusivitas yang ia junjung.

“Medan ini kota yang majemuk. Dan Hasyim mampu menunjukkan kepemimpinan yang bisa diterima semua kalangan. Ia membuktikan bahwa politik bisa menjadi ruang persaudaraan, bukan sumber perpecahan,” ujar Soleh.

Keberhasilan Hasyim menembus DPRD Sumut periode 2024–2029 disebut sebagai bukti nyata bahwa kepercayaan publik kepadanya bukan kebetulan. BATU MARMAR menilai kemenangan itu lahir dari kerja nyata dan hubungan emosional yang tulus antara Hasyim dan masyarakat.

Baca juga :  Cara Membangun Bisnis Digital Dari Nol Hingga Sukses

Lahja menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa Hasyim, S.E. layak melanjutkan kepemimpinannya di PDIP Kota Medan.

“Beliau bukan hanya seorang politisi, tapi simbol persatuan di tengah perbedaan. Hasyim membuktikan bahwa politik yang tulus, terbuka, dan berpihak pada rakyat kecil akan selalu mendapat tempat di hati masyarakat,” tegasnya.

Dengan kiprah panjang dan konsistensi dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, Hasyim, S.E. kini dinilai bukan hanya representasi PDIP, tetapi juga wajah politik inklusif yang mencerminkan semangat persatuan di Sumatera Utara.

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Lanal Bintan Dukung Gagasan Gubernur Kepri Wujudkan Ketahanan Pangan Maritim

Selanjutnya

Babinsa Koramil 1710-06/Agimuga Dampingi Nakes Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi Pelajar SMPN Kiliarma

Gensa Media Indonesia