Foto

Turnamen Mini Soccer Payangan U-17: Ajang Pemersatu dan Pelestari Budaya di Jatisari

Turnamen Mini Soccer Payangan U-17: Ajang Pemersatu dan Pelestari Budaya di Jatisari – Foto Istimewa

KOTA BEKASI — Semarak olahraga dan kebudayaan menyatu dalam gelaran Payangan Mini Soccer Clash of The Rising Star U-17 yang berlangsung di Kampung Payangan, RW 06 dan RW 07, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Turnamen sepak bola mini ini tak hanya menjadi panggung unjuk gigi para pemain muda, namun juga wadah mempererat silaturahmi antarwarga serta ajang pelestarian budaya lokal.

Turnamen yang digelar sejak awal Juli ini diikuti oleh tujuh tim dari tujuh Rukun Warga (RW), yaitu RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, RW 06, dan RW 07 dari Kelurahan Jatisari serta RW 06 dari Kelurahan Jatiluhur.

Kompetisi yang mengusung tema Clash of The Rising Star ini dirancang untuk menjaring bibit-bibit muda potensial di bidang sepak bola, sekaligus memperkuat rasa persatuan antarwarga di wilayah tersebut.

Menurut Ketua RW 06 Jatisari, Arifin, kegiatan ini bukan semata-mata kompetisi, tetapi juga wadah edukatif dan kultural.

“Turnamen ini tidak hanya menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan persaudaraan, tetapi juga menjadi ruang mengenalkan budaya Jawa Barat, khususnya budaya Sunda, kepada generasi muda. Ini kami wujudkan lewat maskot turnamen bernama Pay,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arifin menegaskan bahwa acara seperti ini menjadi penting dalam membentuk karakter remaja.

“Semoga ini menjadi awal dari pembinaan yang lebih serius. Kita ingin anak-anak muda ini kelak tidak hanya menjadi atlet andalan, tapi juga menjadi individu yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosial dan budaya.”

Turnamen ini digagas oleh kolaborasi antara pengurus RW, Karang Taruna RW 06, serta dukungan masyarakat lokal.

Salah satu penggerak kegiatan, Angga selaku Ketua Karang Taruna RW 06, mengungkapkan harapannya agar acara ini dapat digelar rutin setiap tahun.

Baca juga :  Willem Dafoe Dalam Hal-hal Miskin

“Kami melihat semangat anak-anak muda begitu luar biasa. Kegiatan ini menjadi wadah positif yang mampu menyalurkan energi mereka ke arah yang membangun. Harapan kami ke depan adalah agar turnamen ini mendapat dukungan penuh dari instansi terkait, terutama dari pihak Kelurahan Jatisari,” ucap Angga saat ditemui di sela-sela pertandingan.

Angga juga menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai turnamen olahraga, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam membangun karakter dan semangat kebersamaan di kalangan pemuda.

Turnamen digelar di lapangan mini soccer Kampung Payangan, yang terletak di wilayah RW 06 dan RW 07, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Acara ini dimulai sejak awal Juli dan dijadwalkan berlangsung selama beberapa pekan hingga pemenang dari masing-masing RW berhasil ditentukan melalui sistem gugur.

Kegiatan ini tidak hanya penting sebagai ajang kompetisi, namun juga sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan generasi muda.

Dengan semakin maraknya pergaulan bebas dan tantangan zaman, turnamen semacam ini menjadi salah satu bentuk intervensi sosial yang positif.

Selain itu, acara ini juga dirancang dengan pendekatan kultural.

Salah satu rangkaian acara yang paling mencuri perhatian adalah prosesi pembukaan turnamen dengan upacara Lengser, yaitu prosesi adat khas Sunda yang dibawakan oleh para muda-mudi Kampung Payangan.

Ini menjadi simbol bahwa olahraga dan budaya bisa berjalan beriringan dan saling memperkuat.

Antusiasme Masyarakat

Masyarakat terlihat sangat antusias menyambut dan mengikuti turnamen ini.

Para orang tua, remaja, hingga anak-anak turut hadir dan meramaikan suasana pertandingan.

Lapangan yang biasanya sepi pada akhir pekan kini menjadi pusat perhatian dan interaksi sosial warga.

Tak hanya berdampak pada sektor olahraga dan kebudayaan, kegiatan ini juga menggerakkan ekonomi lokal.

Baca juga :  Jokowi Bahas Kerja Sama Strategis dengan Christopher Luxon

Para pedagang makanan, minuman, dan perlengkapan olahraga mendapat manfaat langsung dari keramaian turnamen.

Ini menunjukkan bahwa sebuah kegiatan berbasis komunitas bisa memberi dampak luas jika dikelola dengan baik.

Turnamen Payangan Mini Soccer U-17 bukan sekadar kompetisi sepak bola.

Lebih dari itu, kegiatan ini adalah bentuk nyata sinergi masyarakat dalam membina generasi muda, melestarikan budaya, dan membangun kebersamaan.

Harapan warga agar kegiatan ini mendapat dukungan dari pemerintah kelurahan dan instansi terkait patut menjadi catatan serius, mengingat potensi positif yang dapat ditumbuhkan dari ajang semacam ini.

Dengan semangat Clash of The Rising Star, Jatisari membuktikan bahwa pemuda adalah aset yang harus dijaga dan diberdayakan.

Turnamen ini menjadi cermin bahwa dari kampung, bintang-bintang masa depan bisa bersinar.**/red

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Lanal TBA Ajak Keluarga Rasakan Getar Pengorbanan Prajurit

Selanjutnya

Panglima TNI Dianugerahi Penghargaan Pemimpin Visioner di Pimred Award 2025

Nadya
Penulis

Nadya

Gensa Media Indonesia