Advertorial

Khitanan Deardo Bins Purba: Perpaduan Nilai Religius dan Budaya di Tengah Modernisasi

Khitanan Deardo Bins Purba: Perpaduan Nilai Religius dan Budaya di Tengah Modernisasi – Foto Istimewa

Bekasi – Diiringi alunan gondang Batak yang menggema dan tarian tortor yang menggugah suasana, keluarga besar Binson Purba, SH, menggelar prosesi khitanan bagi putra bungsunya, Deardo Bins Purba Pak Pak, di kediaman mereka di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Acara ini tidak hanya menjadi momen penting dalam kehidupan keluarga, tetapi juga sebuah perayaan budaya yang sarat makna spiritual, sosial, dan tradisional.

Prosesi yang berlangsung pada Sabtu, 24 Mei 2025, dihadiri oleh kerabat dekat, tetangga, aktivis buruh, dan tokoh masyarakat setempat.

Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan tampak menyelimuti perayaan yang menggabungkan nilai-nilai keislaman dengan warisan budaya Batak Simalungun.

Khitanan Deardo Bins Purba bukan sekadar pelaksanaan salah satu sunnah dalam ajaran Islam.

Kegiatan ini dirancang sebagai sebuah perayaan keluarga besar yang menyatukan nilai religius dan pelestarian adat Batak.

Di tengah derasnya arus modernisasi, keluarga Binson Purba memanfaatkan momentum ini untuk mempertegas identitas budaya sekaligus mempererat hubungan kekeluargaan dan sosial di lingkungan sekitar.

Perayaan tersebut diwarnai dengan beragam kegiatan adat, termasuk penyambutan tamu menggunakan ulos, penampilan musik gondang Batak, serta sajian makanan khas Batak yang menggugah selera.

Para tamu pun turut larut dalam nuansa tradisional yang menghidupkan kembali semangat kolektivitas dan kebanggaan terhadap budaya leluhur.

Tokoh sentral dalam perayaan ini adalah Deardo Bins Purba Pak Pak, putra bungsu dari empat bersaudara dalam keluarga Binson Purba, SH, seorang tokoh buruh yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerakan Pekerja Buruh Indonesia Raya (GPBI) dan juga selaku Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Kimia, Industri Umum, Farmasi dan Kesehatan (FSB KIKES) yang berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI).

Baca juga :  Gemar Memberikan Bantuan Hukum, Tetapi Bukan Pengacara: Jadilah Paralegal

Kehadiran para anggota serikat buruh dalam acara ini menjadi simbol solidaritas dan kebersamaan yang melampaui sekat-sekat profesi dan latar belakang.

Kepada para tamu undangan, Binson menyampaikan rasa syukur dan harapan agar putranya tumbuh menjadi pribadi yang bertakwa, tangguh, dan tetap menjunjung tinggi budaya serta nilai-nilai agama.

“Ini bukan hanya tentang hari ini, tetapi tentang masa depan,” ujar Binson dalam sambutannya.

Acara ini menjadi saksi dari pertemuan antara nilai keagamaan dan budaya Batak dalam sebuah prosesi yang berlangsung khidmat namun penuh kehangatan.

Khitan dalam Islam merupakan bagian dari fitrah dan simbol pembersihan diri yang membawa makna religius dan kesehatan.

Namun, dalam konteks keluarga Binson Purba, khitanan juga menjadi medium untuk melestarikan identitas budaya Batak Simalungun yang kini kian jarang dijumpai dalam kehidupan perkotaan.

Menurut Binson, acara ini sekaligus menjadi bentuk rasa syukur atas kesehatan dan pertumbuhan anaknya.

“Kami ingin mengajarkan kepada anak-anak kami bahwa menjalankan ajaran agama dan menjaga budaya bisa berjalan beriringan,” ucapnya.

Perayaan ini juga menjadi bukti bahwa tradisi lokal masih memiliki tempat penting di tengah masyarakat yang terus berkembang.

Di era digital saat ini, praktik-praktik budaya seperti ini turut memperkuat jati diri dan memperkaya keberagaman sosial.

Acara diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, dilanjutkan dengan penyematan ulos sebagai simbol keberkahan dan perlindungan kepada Deardo.

Tidak hanya hiburan, prosesi tersebut menjadi pernyataan akan pentingnya menjaga nilai-nilai adat dalam momentum keagamaan.

Tamu undangan juga disuguhi juga berbagai makanan khas Batak yang disiapkan oleh ibu-ibu dari komunitas lokal sebagai bentuk gotong royong dan kebersamaan.

Keseluruhan acara berlangsung tertib dan meriah.

Baca juga :  Aplikasi Yang Bisa Menghasilkan Uang dan Situs Penghasil Uang

Anak-anak tampak bermain riang, para orang tua berbincang hangat, dan suasana penuh rasa syukur mewarnai setiap bagian prosesi.

Khitanan Deardo Bins Purba bukan hanya sebuah perayaan keluarga, tetapi menjadi simbol harmonisasi antara agama dan budaya di tengah masyarakat modern.

Dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, keluarga Binson Purba membuktikan bahwa pelestarian budaya bukanlah hal yang terpisah dari kehidupan sehari-hari, melainkan bagian integral dari proses pembentukan karakter dan jati diri generasi muda.

Di tengah gempuran globalisasi dan individualisme, momen seperti ini menjadi pengingat bahwa akar budaya dan nilai spiritual adalah fondasi yang tidak boleh dilupakan.

Dari Tarumajaya, Bekasi, keluarga Purba menyampaikan pesan kuat: bahwa tradisi dan keimanan bisa berdiri berdampingan dalam harmoni yang saling menguatkan.**/Red

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Kemegahan dan Kehangatan Warnai Pernikahan Doni dengan Ruth di Galea Belangi

Selanjutnya

Tatap Muka Pembina Cabang 8 Korcab I DJA I dengan Anggota Jalasenastri di Simeulue

icuen
Penulis

icuen

Gensa Media Indonesia