Timika – Di tengah hening alam Papua Tengah, derap langkah prajurit dan riuh semangat warga berkumpul jadi satu di Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.

Kodim 1710/Mimika resmi membuka gelaran TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-124—sebuah misi pengabdian yang bukan hanya tentang pembangunan fisik, tapi juga menyulam harapan dan kebersamaan.

Sebanyak 150 personel TNI diterjunkan, mulai dari Komando Satgas hingga Satuan Setingkat Kompi, bersatu dengan masyarakat tiga kampung: Pigapu, Naena Muktipura, dan Iwaka. Mereka bahu membahu membangun lima rumah panggung tipe 36—bukan sekadar papan dan paku, tapi simbol rumah masa depan yang lebih layak.

Tak berhenti di situ, TMMD kali ini juga menyentuh sisi lain kehidupan warga. Ada penyuluhan pemanfaatan hasil laut, pembagian jaring ikan, edukasi soal stunting, kesehatan, hingga pembekalan wawasan kebangsaan. Karena membangun desa, bukan hanya soal tembok, tapi juga soal pikiran dan semangat.

Bupati Mimika, Johannes Rettob, dalam sambutannya mengapresiasi penuh keterlibatan TNI.

“TMMD ini bukan proyek biasa. Ini adalah bukti bahwa negara hadir, bahwa gotong royong masih hidup. Kita bangun bukan cuma rumah, tapi rasa memiliki dan persatuan,” tegasnya.

Dandim 1710/Mimika Letkol Inf M. Slamet Wijaya pun menegaskan bahwa program ini dijalankan dengan pengabdian tulus.

“Kami datang bukan sebagai tamu, tapi sebagai saudara,” ujarnya.

TMMD ke-124 bukan hanya cerita tentang membangun kampung. Ia adalah cermin tentang bagaimana TNI, rakyat, dan pemerintah bisa berjalan seiring. Membuka jalan bukan hanya secara fisik, tapi juga membuka hati.

(Pen Kodim 1710/Mimika)