Jakarta – Upaya mewujudkan Riau bebas asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mendapat dukungan penuh dari TNI. Komitmen ini ditegaskan Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Karhutla di Balai Serindit, Rumah Dinas Gubernur Riau, Pekanbaru, Rabu (23/7/2025).

Dalam rapat tersebut, Kodam I/BB memastikan pengerahan kekuatan penuh, termasuk 920 prajurit sebagai Satuan Tugas Darat yang siap bersinergi dengan BNPB, BPBD, Polda Riau, dan instansi terkait lainnya. Prajurit ini akan disiagakan untuk mendukung langkah pencegahan, pemadaman, hingga mitigasi Karhutla di titik-titik rawan.

“Dukungan ini diharapkan memberi manfaat besar, dan kami berharap masyarakat ikut bergandengan tangan mewujudkan Riau bebas asap,” ujar Mayjen TNI Rio Firdianto.

Rakornas juga dihadiri Menkopolkam Budi Gunawan, Menteri LHK Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P., dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. Menkopolkam menekankan bahwa Karhutla tidak hanya persoalan teknis, tetapi menyangkut keamanan nasional, ekonomi, hingga kesehatan masyarakat, sehingga butuh kolaborasi cepat lintas sektoral.

Selain itu, Kementerian LHK dan BNPB menegaskan perlunya optimalisasi teknologi pemantauan, patroli udara, serta penegakan hukum tegas kepada pelaku pembakaran lahan, disertai edukasi dan sistem peringatan dini untuk masyarakat.

Sementara itu, Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan amanat UU No. 3 Tahun 2025 tentang perubahan atas UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.

“Perbantuan TNI dalam mengatasi Karhutla bukan sekadar memadamkan api, tetapi bagian dari menjaga kelangsungan hidup, lingkungan, dan masa depan generasi muda,” ujarnya di Mabes TNI Cilangkap, Jumat (25/7/2025).

Dengan pengerahan 920 prajurit, TNI berharap sinergi bersama pemerintah dan masyarakat dapat mempercepat terwujudnya Riau bebas asap sekaligus melindungi generasi mendatang dari dampak bencana ekologis.

(Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi)