Boven Digoel, Papua Selatan — Di tengah hamparan alam liar perbatasan RI–PNG, di Kampung Kombut yang jauh dari gemerlap kota, Satgas Yonif 126/Kalacakti Pos Kombut kembali meneguhkan tekadnya: menjaga perbatasan sekaligus menumbuhkan kemandirian pangan bagi warga sekitar.

Kamis (10/07/2025), personel Pos Kombut bersama warga turun langsung ke sawah untuk merawat padi gogo yang ditanam di lahan seluas 1 hektar. Mereka membersihkan gulma, memupuk tanaman, dan memeriksa perkembangan pertumbuhan padi—semua dilakukan penuh semangat demi keberhasilan Program Ketahanan Pangan (Hanpangan) Merah Putih yang terus mereka gaungkan.

“Padi gogo kami pilih karena tahan terhadap kondisi tanah kering dan cuaca tak menentu di Kombut. Ini adalah langkah sederhana, tapi penting, untuk mewujudkan swasembada pangan di wilayah perbatasan,” tutur Danpos Kombut, Letda Inf Bambang Syahputra.

Program Hanpangan ini bukan hanya soal menanam benih di tanah, tapi juga menanam kepercayaan di hati masyarakat. Kehadiran prajurit TNI di ladang-ladang warga menjadi bukti bahwa pengabdian tak hanya di pos penjagaan, tetapi juga di lahan-lahan harapan.

Warga Kampung Kombut menyambut program ini dengan antusias. Kebersamaan yang terjalin antara prajurit dan masyarakat terlihat nyata dalam kerja gotong royong—sebuah cermin dari nilai luhur yang terus dijaga, bahkan di ujung timur negeri.

“Bukan hanya menjaga batas negara, kami juga ingin membangun masa depan bersama masyarakat di sini,” lanjut Letda Bambang.

Lewat ketekunan dan kebersamaan, Satgas Yonif 126/KC ingin memastikan bahwa wilayah perbatasan bukan sekadar garis penjagaan, tetapi ladang penghidupan yang produktif. Harapannya, keberhasilan budidaya padi gogo ini bisa menjadi inspirasi bagi kampung-kampung lainnya di Papua untuk ikut bergerak dalam mewujudkan ketahanan pangan lokal.

Dari tanah perbatasan, Indonesia menabur benih kemandirian—dan Satgas Yonif 126/KC setia merawatnya, demi negeri yang lebih kuat, berdaulat, dan sejahtera.

(Pen Satgas Yonif 126/KC)