Boven Digoel, Papua Selatan — Di tengah belantara perbatasan yang jauh dari hiruk pikuk kota, sekelompok prajurit TNI dari Satgas Yonif 126/KC Pos Umap hadir membawa kehangatan—bukan dengan senjata, tapi dengan selimut kecil dan pakaian bayi.

Sebuah aksi kemanusiaan digelar di Kampung Umap, Distrik Waropko, saat seorang warga setempat baru saja dikaruniai buah hati. Dipimpin langsung oleh Komandan Kompi Tempur (Dankipur 1) Lettu Inf Dwi Bayu Wintolo, prajurit TNI memberikan bantuan berupa selimut, pakaian bayi, dan kebutuhan dasar lainnya sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian negara terhadap warganya.

“Bayi ini adalah masa depan Indonesia. Kami hadir bukan hanya untuk menjaga perbatasan, tapi juga untuk memastikan harapan tumbuh di setiap pelosok negeri,” ujar Lettu Dwi Bayu, tulus.

Sambutan haru dan senyum tulus dari keluarga penerima bantuan menggambarkan betapa berarti kehadiran TNI di tengah masyarakat. Bagi mereka, para prajurit bukan sekadar penjaga kedaulatan, tapi juga bagian dari keluarga besar yang siap mendampingi di setiap suka dan duka.

Langkah kecil ini menjadi cermin komitmen Satgas Yonif 126/KC dalam melaksanakan misi kemanusiaan. Selain pengamanan wilayah perbatasan RI-PNG, para prajurit secara aktif terlibat dalam kegiatan sosial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat—mulai dari pelayanan kesehatan, pendidikan, hingga aksi kemanusiaan seperti hari ini.

Kisah ini menjadi bukti bahwa di balik seragam loreng, tersimpan ketulusan dan cinta untuk rakyat. Dan di balik tugas negara, terselip doa agar setiap anak bangsa, dari Sabang sampai Merauke, dapat tumbuh dalam pelukan damai dan sejahtera.

“Bersama Rakyat, TNI Kuat” bukan hanya semboyan, tapi wujud nyata pengabdian di tanah perbatasan.

(Pen Satgas Yonif 126/KC)