Pusjianstralitbang TNI Bahas Strategi Pertahanan Holistik, Dukung Laju Indonesia Menuju 2045

Jakarta – Menyambut era Indonesia Emas 2045, TNI tak hanya bicara soal kekuatan militer, tapi juga hadir sebagai motor percepatan pembangunan nasional.
Hal inilah yang menjadi ruh utama dalam Konsultasi Ahli yang digelar oleh Pusat Pengkajian Strategis, Penelitian dan Pengembangan (Pusjianstralitbang) TNI, Rabu (25/6/2025), di Auditorium Pusjianstralitbang TNI, Jakarta Pusat.
Dengan tema “Arah Kebijakan Pertahanan Negara Mendorong Percepatan Pembangunan Nasional”, kegiatan ini dibuka langsung oleh Kapusjianstralitbang TNI Marsda TNI Jorry S. Koloay, S.I.P., M.Han., dan menghadirkan para pakar terkemuka dari berbagai bidang untuk duduk bersama membahas arah baru pertahanan negara yang menyatu dengan pembangunan bangsa.
“Kegiatan ini lahir dari semangat visi besar Presiden RI Bapak Prabowo Subianto, dalam membangun Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045. Pertahanan negara harus selaras dan mendukung percepatan pembangunan nasional secara menyeluruh,” ujar Marsda Jorry.
Ia menekankan bahwa kebijakan pertahanan tidak bisa lagi dipahami semata-mata dalam bingkai militer, tetapi juga harus melibatkan aspek politik, sosial, keamanan manusia hingga tata kelola pemerintahan yang baik.
“Pertahanan harus komprehensif dan holistik, menjangkau dari human security, state security, hingga international security,” tegasnya.
Berbeda dari forum biasa, acara ini dikemas dalam format simposium ilmiah model round table — menciptakan dialog strategis yang hangat dan tajam. Sejumlah tokoh nasional hadir sebagai narasumber, antara lain:
Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro – Penasehat Khusus Presiden RI (2024–2029)
Prof. Dr. Hikmahanto Juwana – Guru Besar Hukum UI
Edi Prasetyono, Ph.D. – Akademisi Hubungan Internasional UI
Dr. Kris Wijoyo Soepandji – Staf Khusus Menhan Bidang Tata Negara
Forum ini menjadi ruang pertemuan gagasan, antara kekuatan akademik, pengalaman praktis, dan arah kebijakan strategis pertahanan negara.
“TNI akan terus hadir, tidak hanya sebagai garda terdepan pertahanan, tetapi juga sebagai bagian penting dalam membangun Indonesia yang tangguh, inklusif, dan berdaulat,” pungkas Marsda Jorry.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, forum ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi strategis yang berguna, tak hanya untuk TNI, tetapi juga untuk Indonesia yang tengah menapaki jalan menuju 100 tahun kemerdekaan — Indonesia Emas 2045.
(Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi)
