Pekerja SPBU Diduga Tewas di Bunker, Karena Jatuh, Konsumsi Obat, Serangan Jantung?

Kota Bekasi – Seorang pekerja Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berinisial AMZ ditemukan meninggal dunia saat bertugas di ruang saluran Pompa SPBU 34-17120 yang berlokasi di Jalan Raya Pengasinan, Rawa Lumbu, Kota Bekasi, pada Senin pagi sekitar pukul 08.00 WIB (19/5/2025).
Peristiwa tragis ini terjadi saat AMZ yang menjabat sebagai wakil pengawas atau foreman di SPBU tersebut, diduga tengah memeriksa kondisi ruang pipa akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir.
Hal ini disampaikan oleh Arifin, selaku pengawas dan mengaku bertanggung jawab di SPBU tersebut, yang menjadi saksi mata kejadian.
“Saya lihat dia sudah tak sadarkan diri, langsung saya panggil teman-teman untuk bantu mengangkat dan membawanya ke RS Ananda Tambun Selatan,” ujar Arifin kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).
Menurut Arifin, tidak ada perintah khusus agar AMZ memasuki ruang pipa tersebut, ruang pipa yang memiliki kedalaman sekitar dua meter itu disebut-sebut rawan dimasuki tanpa prosedur keselamatan yang memadai.
“Kan musim hujan nih pak, takut ada rembesan air, meriksa gitu, gak ada perintah itu pak, emang masuk sendiri,” jelas Arifin, yang juga menyebut tidak ada kontrak kerja maupun jobdesk tertulis untuk posisi AMZ.
Saudara kandung korban, MIH, yang juga bekerja di SPBU tersebut, turut menyampaikan kesaksiannya.
Ia mengaku terkejut melihat kakaknya dalam kondisi tidak sadarkan diri.
“Kan saya lagi jaga di solar, trus pak arifin teriak teriak panggilin, trus saya kesitu kakak saya sudah nyandar, trus dibantu diangkat bareng bareng keatas,” ungkap MIH dengan nada sedih.
MIH juga mengatakan bahwa almarhum dalam kondisi sehat dan tidak pernah menunjukkan gejala penyakit.
“Badan sehat kakak saya tu, gak keliatan sakit, pagi biasa bangunin saya, tau tau pak arifin teriak teriak minta tolong, trus saya angkat dari dalam keatas,” tambahnya.
Dari keterangan Nul rekan AMZ yang enggan disebutkan namanya, terdapat kejanggalan atas kematian AMZ.
Rekannya itu meragukan penyebab kematian yang disebut-sebut akibat jatuh, sakit jantung atau konsumsi obat-obatan.
“Laporan nya kan disitu abis minum ama obat ama jatuh, padahal kan ternyata memang sedang kerja didalam sana,” ujarnya.
Nul juga mempertanyakan sistem keamanan di ruang pipa tersebut yang dinilai tidak layak dan seharusnya tidak sembarangan dimasuki.
Ia berharap ada penyelidikan lebih lanjut agar kebenaran atas kematian temannya terungkap.
Sampai berita ini terbit, pemilik SPBU belum dapat dimintai keterangan.
Menurut Arifin, pemilik sedang menjalani ibadah haji.
Sementara itu, saudara dan teman AMZ berharap adanya penelusuran lebih lanjut dari pihak berwenang terkait penyebab pasti kematian dan sistem keselamatan kerja di SPBU tersebut.**/tama
(Redaksi akan memperbarui informasi setelah ada keterangan resmi dari pihak kepolisian dan Pemilik SPBU).
