Belawan – Ketegangan sempat membara di Jalan Raya Stasiun Belawan, Selasa malam (6/5). Dua kelompok pemuda dari Lorong Sundari Belawan I dan Gang XIV Belawan II terlibat bentrok sengit yang dipicu dugaan aksi pelemparan rumah warga. Dalam hitungan menit, suasana berubah mencekam, dan warga sekitar pun dicekam rasa takut.

Melihat situasi yang memanas dan berpotensi meluas, Walikota Medan Rico Waas segera bergerak cepat. Ia meminta bantuan militer dari TNI Angkatan Laut untuk memperkuat upaya pengamanan yang tengah dilakukan oleh Polres Pelabuhan Belawan dan aparat gabungan.

Tanggapan langsung datang dari Komandan Lantamal I, Brigjen TNI (Mar) Jasiman Purba, S.E., CHRMP., yang memerintahkan Danyonmarhanlan I Belawan Letkol Marinir Remon Dabukke, M.Tr.Opsla., untuk menurunkan pasukan. Sebanyak dua pleton atau 60 prajurit bersenjata lengkap diterjunkan ke lokasi tawuran.

Dipimpin langsung sang komandan, pasukan TNI AL ini menyusuri gang-gang sempit dan titik-titik rawan bentrokan. Bergabung dengan polisi dan unsur keamanan lainnya, mereka berhasil memukul mundur massa dan mengembalikan situasi ke kondisi aman dan terkendali.

Kehadiran TNI AL di tengah konflik membuktikan kekuatan sinergi antar instansi dalam meredam potensi konflik horizontal. Tidak hanya menunjukkan kecepatan reaksi, tapi juga komitmen TNI AL untuk menjaga ketertiban di wilayah pesisir dan pelabuhan strategis.

“Ini bukan semata tugas, tapi wujud tanggung jawab kami menjaga kedamaian dan keamanan masyarakat,” tegas Letkol Remon di sela-sela pengamanan.

Kini, suasana Belawan kembali tenang. Warga bisa beraktivitas seperti biasa. Aksi cepat Lantamal I menjadi pengingat bahwa di tengah krisis, kehadiran aparat yang sigap dan terkoordinasi adalah kunci utama mencegah konflik berkepanjangan.

(Dispen Lantamal I)