KRI Hiu-634 Kawal Ekspedisi Rupiah Berdaulat

Banjarmasin – Laut Kalimantan Selatan kembali jadi saksi hadirnya negara di garis depan. KRI Hiu-634, kapal perang kebanggaan TNI AL jajaran Satkat Koarmada II, berlayar membawa misi strategis: mengawal Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) yang digelar Bank Indonesia ke pulau-pulau terluar, terdepan, dan terpencil (3T).
Ekspedisi yang berlangsung 6–12 Agustus 2025 ini akan menjangkau lima titik vital: Pulau Matasiri, Marabatuan, Kerayaan, Kerasian, hingga Pulau Laut Timur. Misi mereka bukan sekadar distribusi uang rupiah baru, tapi juga penguatan literasi keuangan, penarikan uang lusuh, dan sosialisasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah sekaligus mengenalkan transaksi digital berbasis QRIS.
Pelepasan ekspedisi dilakukan secara simbolis di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin, didampingi jajaran Forkopimda, perwakilan Bank Indonesia, dan unsur TNI AL. Dalam sambutannya, Gubernur menyebut program ini bukan hanya menggerakkan roda ekonomi, tapi juga memperkuat rasa kebangsaan di wilayah perbatasan.
“Misi ini luar biasa. Kalau tahun depan ada lagi, saya ingin ajak FKPD Kalsel ikut serta, supaya bisa bertemu langsung dengan masyarakat 3T,” ujar Muhidin.
Kepala Perwakilan BI Kalsel Fadjar Majardi mengungkapkan, ekspedisi ini membawa sekitar Rp6 miliar uang baru yang siap didistribusikan untuk menggantikan uang lusuh di masyarakat.
“Kami ingin memastikan uang layak edar tersedia dan sekaligus mengedukasi pentingnya menggunakan rupiah. Termasuk mengenalkan pembayaran digital melalui QRIS untuk mendukung transaksi di pulau-pulau terpencil,” jelas Fadjar.
Bagi TNI AL, misi ini bukan hanya soal ekonomi. Danlanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Ahmad Ahsan menegaskan peran strategis KRI Hiu-634 dalam memastikan distribusi berjalan aman sekaligus menunjukkan eksistensi negara di wilayah terluar.
“KRI Hiu-634 bukan hanya pengawal distribusi rupiah. Kehadirannya adalah simbol kedaulatan dan perlindungan negara bagi masyarakat di perbatasan,” tegasnya.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat menjadi agenda rutin Bank Indonesia bersama TNI AL setiap tahun. Selain menjaga sirkulasi rupiah, program ini juga berperan mencegah peredaran mata uang asing serta memperkuat rasa cinta tanah air bagi warga pesisir dan pulau terluar.
Dengan sinergi strategis antara pertahanan dan ekonomi, laut bukan lagi sekadar pemisah pulau, melainkan jembatan kehadiran negara hingga ke batas paling jauh Nusantara.
(Pen Lanal Banjarmasin)
