Kapolda Jabar Cek Almatsus Direktorat Ressiber, Tegaskan Profesionalisme Personel

Bandung,- Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Rudi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H., menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pertahanan dunia maya dengan turun langsung mengecek kesiapan personel dan Alat Material Khusus (Almatsus) di Direktorat Reserse Siber (Ressiber) Polda Jabar. Didampingi Wakapolda dan jajaran Pejabat Utama, kunjungan ini menjadi sinyal kuat bahwa profesionalisme dan kesiapan teknologi menjadi prioritas utama dalam menghadapi ancaman kejahatan siber yang semakin kompleks, Senin (07/07/2025)
Dalam arahannya, Kapolda menegaskan pentingnya optimalisasi penggunaan Almatsus, menekankan bahwa alat surveilans tidak boleh hanya “menganggur” atau digunakan terbatas oleh satu unit, tetapi bisa digunakan lintas fungsi secara terkoordinasi. “Manfaatkan alat yang ada dan terus belajar, baik melalui pelatihan langsung maupun daring,” tegasnya.
Tak hanya soal alat, Kapolda juga menyoroti kesiapan personel, mengingatkan bahwa profesionalisme bukan hanya tentang memiliki peralatan canggih, tapi juga tentang kemampuan mengoperasikan, merawat, hingga mengadministrasikan penggunaan alat tersebut. Ia bahkan secara tegas meminta agar setiap penggunaan Almatsus dicatat dengan berita acara dan kendaraan operasional diberi identitas serta garasi khusus.
Yang menarik, Kapolda menunjuk langsung Kanit Patroli Dit Ressiber sebagai ‘sutradara’ dalam pelaksanaan patroli siber. Artinya, peran strategis personel dalam mengatur ritme dan arah patroli digital mendapat perhatian khusus. “Personel tidak boleh hanya reaktif terhadap konten viral. Kita harus menjemput bola, mendeteksi isu-isu menonjol sebelum meluas,” ujarnya.
Ia juga meminta peningkatan patroli dan analisa media sosial secara berkala, serta mengingatkan agar tidak terjadi pengadaan alat yang tumpang tindih dengan yang sudah ada, Tak kalah penting, personel dengan latar belakang Bakomsus diharapkan menjadi prioritas penempatan di Ressiber, agar kualitas sumber daya manusia semakin solid dan relevan.
Terkait manajemen peralatan, Kapolda menegaskan bahwa Almatsus yang sudah berusia lebih dari lima tahun harus segera dihapus dari SIMAK. Ia juga mendorong penambahan tim laboratorium dan penguatan kapasitas SDM melalui pendidikan formal maupun pelatihan daring.
“Teknologi tanpa manusia yang paham adalah sia-sia. Maka, kita harus menjadi polisi digital yang adaptif, cerdas, dan proaktif.”
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Polda Jabar untuk terus menguatkan pertahanan digital di tengah derasnya arus informasi dan potensi kejahatan siber yang terus berkembang.
Sumber : Humas Polda Jabar
