GPFI Sulsel Gandeng BBPOM Makassar

Makassar – Dunia farmasi Sulawesi Selatan kini semakin memperkuat langkah menuju tata kelola distribusi obat yang lebih aman dan profesional. Hal ini ditandai dengan Audiensi dan Pembekalan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) yang digelar Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) Sulsel periode 2025–2030 bersama Balai Besar POM (BBPOM) Makassar di Aula Baji Minasa, Rabu (24/9/2025).
Acara ini menghadirkan semangat kolaborasi antara regulator dan pelaku usaha farmasi untuk memastikan setiap obat yang beredar memiliki mutu terjamin, aman dikonsumsi, serta bermanfaat bagi masyarakat.
Ketua GPFI Sulsel, Dra. Erni Arnida, Apt., M.H., menegaskan pentingnya soliditas antaranggota dalam membangun iklim usaha farmasi yang sehat. “Kami ingin seluruh anggota meningkatkan kompetensi, mematuhi regulasi, dan menjaga profesionalisme agar distribusi obat benar-benar terjamin,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BBPOM Makassar, Dra. Hariani, Apt., menyoroti peran vital pimpinan Pedagang Besar Farmasi (PBF) dalam keberhasilan penerapan CDOB. “Implementasi PerBPOM No. 20 Tahun 2025 bukan sekadar urusan teknis. Dibutuhkan komitmen, kepemimpinan, dan pengawasan kuat dari manajemen puncak,” tegasnya.
Melalui pertemuan ini, GPFI Sulsel dan BBPOM Makassar sepakat mempererat sinergi. Harapannya, sistem distribusi obat di Sulsel dapat berjalan lebih transparan, terkontrol, serta memberikan jaminan mutu dan keamanan bagi masyarakat.
