Enam Hari Turun ke Lapangan, Tanti Herawati Serap Aspirasi Warga Kota Bekasi dengan Sentuhan Nyata
KOTA BEKASI — Enam hari penuh, enam titik berbeda, dan ratusan warga yang disapa langsung. Itulah cara Tanti Herawati, anggota DPRD Kota Bekasi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), menjalani masa Reses III Tahun 2025. Bagi politisi yang akrab disapa Sist Hera ini, reses bukan sekadar agenda rutin anggota dewan—melainkan kesempatan untuk hadir, mendengar, dan berbuat nyata bagi masyarakat.
Sejak Jumat (7/11/2025) hingga Rabu (12/11/2025), Hera berkeliling dari satu wilayah ke wilayah lain, mulai dari RW 05 Bekasi Jaya, RW 01 Aren Jaya, RW 02 Jaka Setia, hingga ke RW 08 dan RT 03 Bekasi Jaya, lalu menutup kegiatan di RT 08 Aren Jaya. Di setiap lokasi, ia disambut hangat oleh warga yang antusias bertemu langsung dengan wakil rakyat yang dikenal dekat dan tanpa jarak itu.
Suasana reses terasa akrab dan penuh kehangatan. Warga tak segan menyampaikan keluhan mereka—dari soal sulitnya akses ke sekolah negeri, kendala layanan BPJS, hingga kebutuhan peningkatan fasilitas lingkungan. Semua dicatat, semua ditanggapi dengan serius oleh Hera.
“Saya ingin reses ini benar-benar jadi ruang bagi warga untuk berbicara jujur tentang kebutuhan mereka. Janji saya sejak awal, saya akan terus memperjuangkan akses pendidikan dan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Kota Bekasi,” ujar Hera di sela kegiatan.
Sebagai anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi yang membidangi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat, Hera menegaskan dirinya akan terus mengawal kebijakan pemerintah kota agar berpihak pada kebutuhan dasar masyarakat.
“Kebijakan publik harus menyentuh hal-hal yang paling dekat dengan kehidupan warga — sekolah yang terjangkau, layanan kesehatan yang mudah, dan lingkungan yang nyaman,” katanya.
Sosok Hera juga dikenal masyarakat bukan hanya karena suaranya di parlemen, tetapi karena kehadirannya yang nyata di tengah warga. Salah satu warga, Mega, dari RT 03 RW 08 Bekasi Jaya, menceritakan pengalamannya.
“Ibu Hera itu beda. Saat saya sakit, beliau bantu sampai saya dapat kamar dan sembako. Kalau warga butuh, Bu Hera cepat tanggap,” ungkapnya penuh rasa syukur.
Tak hanya mendengar, di setiap titik reses, Sist Hera juga membagikan paket sembako kepada warga yang hadir. Bukan untuk pencitraan, melainkan bentuk tanggung jawab moral dan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
“Saya ingin mengembalikan sebagian dari gaji saya kepada masyarakat. Ini cara sederhana untuk berbagi dan mengingatkan diri bahwa jabatan ini amanah,” ucap Hera dengan nada lembut.
Enam hari reses menjadi gambaran jelas bahwa kedekatan seorang wakil rakyat tidak harus diukur dari kursi rapat, tetapi dari seberapa sering ia turun ke lapangan dan menyapa rakyatnya. Dalam langkah-langkah kecil dan senyumnya yang tulus, Tanti Herawati menunjukkan makna sebenarnya dari pelayanan publik—hadir, mendengar, dan bekerja untuk rakyat.







