Batam, 10 November 2025 — Dalam upaya memperkuat kemampuan penegakan hukum di laut dan menjaga keamanan wilayah maritim Indonesia, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) bekerja sama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menggelar pelatihan Visit, Board, Search, and Seizure (VBSS) Tahap VII Tahun 2025 di Pangkalan Bakamla Batam, Kepulauan Riau.

Kegiatan yang telah dibuka sejak Selasa, 4 November 2025 oleh Kepala Pangkalan Bakamla Batam, Kolonel Bakamla Agus Sriyanto, S.E., M.Tr.Hanla, merupakan bagian dari komitmen Bakamla RI untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme personel dalam melaksanakan operasi keamanan laut nasional.

“Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan personel dalam melaksanakan operasi VBSS di laut. Diharapkan peserta dapat menjalankan tugas dengan efektif, profesional, dan tetap mengutamakan keselamatan,” ujar Kolonel Agus dalam sambutannya di Maritime Training Center Bakamla RI, Batam.

Pelatihan VBSS Tahap VII diikuti oleh 16 peserta, terdiri dari 4 personel Bakamla RI dan 12 personel Vietnam Coast Guard (VCG). Program ini mendapat dukungan dari U.S. Department of State Bureau of International Narcotics and Law Enforcement Affairs (US-INL) dan dibimbing oleh instruktur internasional dari UNODC, U.S. Coast Guard (USCG), serta Vietnam Coast Guard.

Adapun tim pelatih terdiri dari Mr. Anthony P. Wheatley (UNODC), Kyle William Flath (USCG), Raul David Porras (USCG), dan Tran Quang Thanh (Vietnam Coast Guard). Dari pihak Bakamla RI, turut mendampingi Kapten Bakamla Daniel Sibarani dan Lettu Bakamla Suci Utami sebagai asisten instruktur.

Selama pelatihan, peserta menerima materi teknis seperti Boarding Underway (Compliant), Extraction Drill, Ship Document Inspection, dan Introduction to Rules of Engagement (ROE). Seluruh kegiatan berlangsung tertib dan kondusif, mencerminkan sinergi kuat antar peserta lintas negara dalam meningkatkan profesionalisme dan interoperabilitas di laut.

Kolonel Agus menegaskan, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan teknis, tetapi juga memperkuat kemitraan strategis internasional dalam menjaga keamanan maritim kawasan.

“Melalui pelatihan ini, kita tidak hanya memperkuat kompetensi teknis, tetapi juga memperkokoh hubungan kerja sama internasional untuk menjaga laut Indonesia yang aman dan tertib,” tegasnya.

Program pelatihan VBSS Batam Tahun 2025 ini menjadi bagian dari inisiatif regional UNODC untuk memperkuat kapasitas aparat maritim Asia Tenggara dalam menghadapi berbagai ancaman lintas batas seperti penyelundupan, perdagangan ilegal, dan kejahatan maritim internasional.

Kegiatan ini menandai langkah nyata Bakamla RI dalam memperluas kerja sama keamanan laut dan menunjukkan peran aktif Indonesia dalam mendukung stabilitas maritim kawasan.

(Pranata Humas Ahli Muda Mayor Bakamla Yuhanes Antara, S.Pd)