Batam – Dalam upaya memperkuat efektivitas pengawasan laut nasional, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap pelaksanaan Patroli Bersama Yudhistira/25 di wilayah perairan Batam, Rabu (4/6/2025).

Kegiatan yang dipimpin oleh Direktur Operasi Laut Bakamla RI, Laksamana Muda Octavianus Budi Susanto, S.H., M.Si., M.Tr.Opsla ini menjadi momentum penting untuk meninjau langsung kesiapan unsur patroli serta memperkuat sinergi antarinstansi dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia.

Rangkaian monev diawali dengan kunjungan ke kapal patroli KN Tanjung Datu-301. Di atas kapal, Laksma Octavianus bersama para pejabat lintas instansi menggelar diskusi taktis yang membahas kesiapan personel, sistem komunikasi, hingga efektivitas patroli di wilayah-wilayah rawan.

Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke Kantor Zona Bakamla Barat, berdialog langsung dengan Kepala Zona, Laksma Bakamla Bambang Trijanto, untuk menyatukan hasil observasi lapangan dengan rencana operasi yang lebih terpadu.

Tak hanya itu, Laksma Octavianus juga meninjau langsung empat Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Vietnam yang telah diamankan di Laut Natuna Utara karena melakukan aktivitas illegal fishing. Kunjungan dilakukan di Kantor PSDKP Batam untuk memperkuat koordinasi dalam penanganan kasus IUU (Illegal, Unreported, and Unregulated) Fishing yang semakin kompleks di perairan Indonesia.

Sebagai penutup, rombongan menyambangi Pangkalan Bakamla Batam untuk memantau kesiapan titik-titik operasi dan memperkuat sinergi lintas sektor di lapangan.

“Kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya penguatan sinergi pengamanan laut antarinstansi serta memastikan efektivitas patroli di lapangan,” ujar Laksma Octavianus. Ia menegaskan komitmen Bakamla RI dalam menjalankan operasi laut terintegrasi secara profesional dan kolaboratif.

Kegiatan ini dihadiri sejumlah pejabat strategis dari berbagai instansi pengawas laut nasional, seperti Kemenkopolhukam, TNI AL, Polairud, KKP, DJBC, dan Ditjen Perhubungan Laut. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci keberhasilan pengamanan laut yang adaptif dan berkelanjutan.

(Bakamla RI)