TNI AL, Dumai – Suara tembakan menggema di Lapangan Tembak Satuan Radar 232 Dumai, Rabu (9/4/2025). Di bawah terik matahari, prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai dan KRI Lemadang-632 bahu-membahu mengasah kemampuan tempur mereka dalam latihan menembak dan teknik pertempuran jarak dekat.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas. Latihan ini menjadi bagian penting dari pembinaan profesionalisme dan kesiapsiagaan operasional para prajurit, khususnya dalam menghadapi dinamika tugas di medan laut yang kerap tak terduga.

Dibuka dengan pengarahan teknis dari instruktur berpengalaman, para prajurit dilatih menggunakan senjata pistol dan senapan. Ketepatan, kecepatan, dan keamanan menjadi poin utama yang terus ditekankan dalam latihan.

“Latihan ini bukan hanya untuk menjaga kemampuan, tetapi juga untuk membentuk mental dan naluri tempur prajurit agar selalu siap menjalankan tugas kapan pun dibutuhkan,” tegas Komandan Lanal Dumai, Kolonel Laut (P) Abdul Haris.

Menariknya, dalam latihan kali ini, prajurit KRI Lemadang turut menggelar simulasi pertempuran jarak dekat di ruang terbatas. Dipimpin oleh Tim Visit Board Search and Seizure (VBSS), mereka melatih taktik pemeriksaan dan pembebasan kapal — skenario nyata yang kerap dihadapi dalam misi penegakan hukum dan perlindungan kedaulatan di laut.

Setiap gerakan dalam latihan ini mencerminkan profesionalisme dan disiplin tinggi. Ketegasan tatapan, keakuratan tembakan, hingga kekompakan dalam manuver, menunjukkan kesiapan nyata para penjaga laut Nusantara.

Latihan ini sekaligus menjadi implementasi langsung dari arahan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, agar seluruh prajurit Jalasena senantiasa menjaga profesionalisme serta naluri tempurnya dalam setiap medan penugasan.

Dengan semangat juang yang membara, prajurit Lanal Dumai dan KRI Lemadang membuktikan bahwa kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.

(Pen Lanal Dumai)