Alur Pelabuhan Dangkal, Ekonomi Bengkulu Terganggu — TNI AL Turun Tangan

Bengkulu – Aktivitas perekonomian Bengkulu terganggu akibat alur Pelabuhan Pulau Baai yang dangkal. Selama dua pekan terakhir, kapal-kapal besar seperti tanker, kapal penumpang Bengkulu–Enggano, dan kapal barang tak lagi bisa melintasi jalur utama pelabuhan. Situasi ini memicu kekhawatiran atas kelumpuhan distribusi logistik dan arus barang.
Merespons kondisi kritis tersebut, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan turun langsung ke lapangan, Rabu (9/4/2025), bersama jajaran penting: Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Bengkulu Letkol Laut (P) Octo Manurung, Dirpolairud Polda Bengkulu, KSOP, KKP, serta General Manager PT Pelindo.
PT Pelindo telah mengerahkan sejumlah alat berat ke lokasi, termasuk dua excavator, tiga truk, dan kapal penyedot Nera 02. Namun proses pengerukan alur tidak berjalan mulus. Lalu lintas kapal nelayan yang padat, kondisi pasang surut air laut, dan kerumunan warga yang menonton dari dekat, menjadi penghambat.
“Ini bukan sekadar pengerukan, ini penyelamatan ekonomi Bengkulu. Butuh kerja cepat dan aman,” tegas Gubernur Helmi di lokasi.
Untuk memastikan pengerjaan berjalan efektif, Gubernur meminta bantuan TNI AL dan Polairud Polda Bengkulu agar ikut mengamankan area pengerukan. TNI AL pun menyatakan dukungannya penuh terhadap upaya percepatan ini.
Gubernur juga mengusulkan penambahan armada dan alat berat agar pengerukan bisa diselesaikan lebih cepat. Pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kepentingan kini bahu-membahu agar pelabuhan vital ini bisa kembali berfungsi optimal.
“Jika alur tidak segera dibuka, distribusi barang akan terganggu dan masyarakat yang menanggung dampaknya,” kata Letkol Laut Octo Manurung.
Proses pengerukan kini menjadi prioritas utama. Diharapkan dalam waktu dekat, aktivitas pelabuhan kembali normal dan denyut ekonomi Bengkulu kembali berdetak.
(Pen Lanal Bengkulu)
