Jakarta – Serikat Pemuda Nusantara Muslim Indonesia (SPNMI) memberikan apresiasi kepada Kapolri atas keberhasilan kepolisian menjaga keseimbangan antara kebebasan berpendapat dengan stabilitas keamanan publik.

Koordinator Nasional SPNMI, Banter Adis, menilai arahan Kapolri yang mendorong pendekatan persuasif menjadi bukti nyata bagaimana Polri hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga pelindung demokrasi.

“Polri tidak sekadar mengendalikan situasi, melainkan memastikan ruang aspirasi rakyat tetap terbuka. Itu yang kami lihat sebagai wujud komitmen Kapolri terhadap prinsip demokrasi yang sehat,” ujarnya di Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Menurut Banter, keberhasilan Polri mengawal berbagai aksi unjuk rasa tanpa insiden besar mencerminkan profesionalisme aparat di lapangan. Ia menyebut hal itu tidak lepas dari arahan Kapolri yang konsisten menekankan pentingnya pendekatan humanis.

Ia juga memuji langkah cepat kepolisian dalam menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran prosedural. Menurutnya, respons yang terbuka terhadap kritik menjadi modal penting untuk menjaga marwah hukum dan memperkuat kepercayaan publik.

“Kapolri berhasil menempatkan Polri pada posisi yang tepat, tegas sekaligus terbuka terhadap masukan. Hal ini membuat masyarakat merasa aman dan dilindungi,” tambah Banter.

Lebih jauh, ia mengingatkan masih adanya potensi penunggang gelap dalam aksi-aksi massa. Namun, di bawah kepemimpinan Kapolri, aparat dinilai mampu meredam potensi tersebut sehingga aspirasi mahasiswa maupun buruh tidak terseret ke agenda politik yang sempit.

Menutup pernyataannya, Banter Adis mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus merawat iklim demokrasi dengan cara yang bermartabat.

“Kami percaya Polri di bawah kepemimpinan Kapolri akan semakin memperkuat citra sebagai sahabat rakyat. Kini saatnya kita bersama menjaga ruang demokrasi demi kepentingan bangsa,” tandasnya.

Apakah Anda ingin saya menyesuaikan gaya bahasa agar lebih formal atau lebih populer (misalnya untuk media komunitas)?