Jakarta Utara – Sabtu pagi (7/6/2025), di tengah riuh lalu lintas kota dan teriknya mentari yang mulai meninggi, ada pemandangan hangat di bantaran Sungai Sunter. Prajurit-prajurit gagah berseragam loreng dari Yonmarhanlan III Jakarta — yang dikenal dengan julukan Hiu Perkasa, tidak sedang mengangkat senjata. Mereka membawa sesuatu yang lain: kotak-kotak berisi nasi hangat dan senyum tulus untuk para pejuang kebersihan kota.

Adalah para petugas UPA (Unit Pelaksana Angkutan) Badan Air, Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, yang jadi tujuan mulia kali ini. Mereka adalah sosok yang setiap hari bergelut dengan sampah, lumpur, dan aroma yang tak semua orang kuat hadapi. Mereka bukan hanya petugas kebersihan, mereka adalah garda depan yang memastikan Jakarta tetap bersih, bebas banjir, dan nyaman ditinggali.

Dan pagi itu, mereka tak sendiri. “Ini bentuk penghormatan kami kepada para pahlawan lingkungan. Mereka bekerja tanpa banyak sorotan, tapi berdampak besar untuk kota ini,” ujar Letkol Marinir Anthonius Panglima Etwin, M.Tr.Opsla, Komandan Yonmarhanlan III Jakarta, yang memimpin langsung kegiatan sosial ini.

Sebanyak ratusan nasi kotak dibagikan langsung oleh para prajurit. Tak sekadar membagi, mereka juga menyapa, menyalami, dan berbincang hangat, menghadirkan rasa bahwa mereka satu keluarga besar: warga negara yang saling menghargai dan mendukung satu sama lain.

“Mereka ini luar biasa. Tanpa mereka, mungkin kita baru sadar pentingnya kebersihan saat banjir datang. Kita ingin menularkan semangat saling peduli, dimulai dari hal sederhana seperti berbagi makanan,” tambah Letkol Anthonius.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program sosial rutin satuan, yang menegaskan bahwa jiwa ksatria bukan hanya ditunjukkan dalam latihan tempur atau misi militer. Tapi juga ketika tangan-tangan kokoh TNI Angkatan Laut menyodorkan bantuan kecil, dengan rasa hormat yang besar.

Di bantaran Sungai Sunter hari itu, tak ada pangkat, tak ada jabatan, hanya manusia yang saling menghargai peran satu sama lain. Di situlah keberkahan dibagikan, bersama harapan akan kota yang lebih bersih dan hati yang lebih hangat.

(Yonmarhanlan III)