Jakarta – Ada yang berbeda di jalanan Ibu Kota Sabtu siang itu. Di tengah terik dan lalu lintas yang padat, sejumlah prajurit berbaret ungu dari Yonmarhanlan III Jakarta terlihat menyapa para pengemudi ojek online satu per satu, menyodorkan kantong makan siang berisi nasi dan lauk lengkap. Bukan sekadar aksi simbolik, tapi bentuk kepedulian yang tulus.

Mereka adalah para prajurit Hiu Perkasa, bagian dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III Jakarta.

Di bulan Dzulhijjah yang penuh keberkahan ini, mereka turun langsung ke lapangan untuk membagikan ratusan makan siang gratis kepada para driver ojol—pejuang ekonomi jalanan yang sering luput dari perhatian.

“Bulan Dzulhijjah mengingatkan kita untuk berbagi. Kami ingin hadir sebagai saudara, bukan hanya sebagai tentara,” ucap Komandan Yonmarhanlan III Jakarta, Letkol Marinir Anthonius P. Erwin, M.Tr.Opsla, saat ditemui usai kegiatan.

Di sela-sela pembagian, senyum para driver ojol tampak mengembang. Bukan soal nilai makanan, tapi tentang rasa dihargai. Di tengah panas dan lelah, ada tangan hangat yang menyapa. Ada perhatian.

Yonmarhanlan III Jakarta menegaskan bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda rutin. Selain menjadi bagian dari pembinaan teritorial, kegiatan ini adalah bentuk nyata bahwa TNI hadir, merasakan, dan bergerak bersama rakyat.

“Kami bukan super hero, kami bagian dari masyarakat. Kami ingin jadi bagian dari semangat kebaikan itu sendiri,” kata Letkol Anthonius.

Dzulhijjah memang tentang pengorbanan dan kasih sayang. Tapi lebih dari itu, tentang bagaimana rasa peduli bisa menembus batas profesi dan seragam. Dan hari itu, di pinggiran jalan Jakarta, marinir dan ojol berdiri sejajar—berbagi rasa, dan saling menguatkan.

(Yonmarhanlan III)