Bangka Belitung – Deru mesin tempur memecah langit Bangka Belitung ketika tiga pesawat F-16 TNI Angkatan Udara melaksanakan Serangan Udara Langsung (SUL) melalui skema Time on Target (TOT) dalam Latihan TNI Terintegrasi 2025, Rabu (19/11/2025). Momen tersebut disaksikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin.

SUL merupakan operasi udara yang memberikan dukungan langsung kepada pasukan darat yang tengah bermanuver di medan tempur. Dalam konteks peperangan modern, SUL berfungsi untuk menghancurkan atau menekan kekuatan musuh, menciptakan keunggulan tembakan bagi pasukan sendiri, memutus pergerakan lawan, sekaligus meningkatkan moral pasukan di garis depan.

Dalam skenario latihan kali ini, tiga pesawat F-16 melaju presisi menuju target, masing-masing dilengkapi dua bom MK-81. Seluruh pesawat lepas landas secara serempak sesuai perhitungan TOT — memastikan seluruh ledakan terjadi pada waktu yang sama untuk efek daya gempur maksimal. Skema tersebut menuntut koordinasi militer tingkat tinggi, mulai dari pilot, teknisi, ground crew, hingga pos komando operasi.

Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru menjadi pangkalan pendukung utama dalam misi ini.

TOT dikenal sebagai salah satu teknik tersulit dalam manuver udara tempur. Setiap detik menjadi penentu keberhasilan misi, sehingga latihan ini menjadi ajang pengujian disiplin waktu, ketepatan perhitungan, dan kemampuan koordinasi antar unsur udara maupun matra lainnya.

Pelaksanaan SUL menjadi bagian penting dari Latihan TNI Terintegrasi yang mengutamakan keselarasan gerak tiga matra — darat, laut, dan udara. Integrasi kekuatan tersebut mencerminkan kesiapsiagaan TNI dalam menghadapi spektrum ancaman modern yang menuntut respons cepat, presisi, dan terkoordinasi.

Melalui latihan ini, TNI kembali menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kemampuan tempur demi menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.