Jakarta, 1 Mei 2025 – Di tengah riuhnya seruan buruh yang memadati kawasan Gedung DPR RI pagi tadi, terlihat barisan tentara berseragam loreng berdiri sigap—bukan untuk membungkam, tapi memastikan suara rakyat tersampaikan dalam suasana damai. Mereka adalah prajurit Yonmarhanlan III Jakarta, yang turut dilibatkan dalam pengamanan aksi May Day 2025.

Sebagai bagian dari Satuan Setingkat Kompi (SSK) Lantamal III, puluhan personel Korps Marinir TNI AL dikerahkan untuk memperkuat pengamanan unjuk rasa yang diikuti ribuan pekerja dari berbagai elemen serikat buruh. Tidak dengan senjata terhunus, namun dengan senyum, pendekatan persuasif, dan profesionalitas tinggi.

“Pengamanan ini kami lakukan secara terukur dan humanis. Tugas kami adalah menjamin kebebasan berekspresi rakyat berjalan tanpa gangguan,” ujar Komandan Yonmarhanlan III, Letkol Marinir Anthonius Panglima Etwin, M.Tr.Opsla.

Tak hanya di gedung DPR, Yonmarhanlan III juga menjaga titik strategis seperti Mess Pati Lumba-Lumba, Jakarta Pusat. Fokus mereka bukan hanya pada pengamanan fasilitas, tetapi juga memastikan kepercayaan masyarakat pada aparat tetap terjaga.

Keberadaan para marinir di tengah aksi menjadi simbol bahwa kekuatan militer Indonesia bisa hadir dengan wajah yang sejuk dan bersahabat. Mereka bukan penghalang aspirasi, melainkan penjaga ruang demokrasi yang aman dan tertib.

May Day tahun ini bukan hanya tentang tuntutan buruh, tapi juga tentang bagaimana negara hadir mendengarkan dengan kepala dingin dan hati terbuka. Dan Yonmarhanlan III adalah contoh nyata bahwa keamanan tidak harus datang dengan tekanan, tapi bisa dibangun lewat rasa hormat dan empati.