Bengkulu – Ratusan warga Pulau Enggano akhirnya bisa bernapas lega setelah Bakamla RI mengerahkan Kapal Negara (KN) Pulau Marore-322 untuk mengevakuasi mereka ke Kota Bengkulu, Kamis (17/4/2025). Tindakan ini merupakan respons cepat atas kondisi darurat yang dialami warga akibat pendangkalan alur pelayaran yang memutus akses transportasi laut ke pulau terluar tersebut.

Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., langsung memerintahkan operasi kemanusiaan ini sebagai bentuk kepedulian negara terhadap wilayah terisolasi.

KN Pulau Marore-322, di bawah komando Letkol Bakamla Adi Poetra Parlindungan, diberangkatkan membawa misi ganda: evakuasi warga dan distribusi logistik.

“Sebanyak 114 orang kami angkut dari Pulau Enggano ke Bengkulu. Mereka terdiri dari 60 mahasiswa KKN, 52 warga lokal, serta dua pasien yang membutuhkan penanganan medis segera,” ungkap Letkol Adi Poetra.

Tak hanya mengangkut penumpang, kapal juga membawa hasil bumi milik masyarakat Enggano yang siap dijual di Bengkulu. Sebaliknya, bahan pokok dan logistik penting untuk kehidupan sehari-hari turut dibawa dari Bengkulu menuju pulau tersebut.

Operasi ini juga melibatkan sinergi antara Pos Angkatan Laut (Posal) Enggano, Pangkalan TNI AL Bengkulu, dan Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu untuk memastikan keamanan dan kelancaran pelaksanaan di lapangan.

Aksi ini mendapat apresiasi luas, khususnya dari masyarakat Enggano yang selama beberapa hari terakhir terisolasi tanpa kejelasan bantuan.

“Kami merasa sangat terbantu. Ini bukti nyata negara hadir dan mendengar kami,” ujar Riko, salah satu warga Enggano.

Langkah cepat Bakamla RI tidak hanya menunjukkan kesiapsiagaan dalam situasi darurat, tetapi juga menegaskan peran strategisnya sebagai garda terdepan penjaga keamanan laut sekaligus mitra kemanusiaan di wilayah perbatasan dan kepulauan.

Sumber: Humas Bakamla RI – Kapten Bakamla Yuhanes Antara, S.Pd
Foto: Humas Bakamla RI