Produser Film Vina Sebelum 7 Hari Mengaku Diancam Oknum Polisi
Ini pasti ada pengaruh besar dari oknum aparat di daerah Jawa Barat ini. Karena 8 orang pelaku menyatakan ada 3 lagi pelaku
Berita – Produser film ‘Vina: Sebelum 7 Hari’, Dheeraj Kalwani, mengaku bahwa tim produksinya diancam oleh oknum polisi untuk menghentikan proses syuting.
Insiden ini terjadi di lokasi syuting saat pembuatan film tersebut sedang berlangsung. Menurut Dheeraj, ancaman tersebut juga menyasar keluarga Vina sebelum akhirnya mencapai tim produksi film.
Ancaman terhadap Keluarga dan Tim Produksi
Dheeraj Kalwani mengungkapkan bahwa oknum polisi tersebut mendatangi lokasi syuting dan mengancam agar produksi film diberhentikan.
“Saya pada saat itu tidak ada di lokasi, tapi tim saya yang bilang sebelum mendatangi saya, mereka datang ke keluarga dulu,” kata Dheeraj saat ditemui di Central Park pada Kamis, 16 Mei 2024. Ia menambahkan bahwa tim produksi mendapat ancaman untuk menghentikan syuting film.
Sementara itu, Marliana, kakak kandung Vina, juga menceritakan pengalaman serupa. Menurutnya, oknum polisi tersebut mendesak keluarganya agar tidak menyetujui produksi film ‘Vina: Sebelum 7 Hari’ demi menjaga citra dan nama baik institusi Polri.
“Dia (oknum polisi) gak bilang dari mana, pakai baju bebas. Dia bilang supaya kita gak setuju bikin film, harusnya jangan nanti bikin jelek nama polisi,” ungkap Marliana.
Kecurigaan Campur Tangan Oknum Aparat
Pengacara kondang, Hotman Paris, mencurigai adanya campur tangan oknum aparat di daerah Jawa Barat terkait ancaman tersebut. Hotman juga menghimbau agar Kapolri dan Kapolda Jabar membuka kembali kasus kematian Vina.
“Ini pasti ada pengaruh besar dari oknum aparat di daerah Jawa Barat ini. Karena 8 orang pelaku menyatakan ada 3 lagi pelaku, dan kok bisa mereka mengubah BAP-nya,” tutur Hotman.
Hotman Paris mengemukakan bahwa ada delapan terpidana yang mengaku bahwa tiga pelaku lainnya terlibat dalam kasus tersebut. Ia meminta agar penyidikan kasus ini dibuka ulang, khususnya untuk tiga tersangka yang saat ini berstatus DPO.
“Jadi, himbauan kami kepada Pak Kapolri dan Bapak Kapolda Jabar agar kasus ini dibuka ulang penyidikannya khusus untuk 3 tersangka dan agar diamankan semua BAP dari 8 terpidana ini yang mengatakan bahwa 3 orang pelaku ini sudah DPO terlibat,” pungkas Hotman.
Dampak Ancaman terhadap Produksi Film
Ancaman yang diterima tim produksi dan keluarga Vina telah menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpastian. Dheeraj Kalwani menyatakan bahwa tim produksi harus berhati-hati dalam melanjutkan proyek film ini. Ancaman tersebut bukan hanya mengganggu proses kreatif, tetapi juga mengancam kebebasan berekspresi dalam industri film.
Dengan adanya kesepakatan baru antara Polri dan Dewan Pers yang melindungi produk jurnalistik dari jeratan UU ITE, harapannya ancaman terhadap produksi film ini dapat segera diatasi.
Namun, kasus ini menunjukkan bahwa perlindungan terhadap kreator film masih perlu diperkuat agar tidak ada lagi ancaman serupa di masa mendatang.(*dok-istimewa)
Editor: Slametra Pratama